Jumat, 29 Agustus 2014

Jika Waktu Berhenti



Jika waktu berhenti, Sayang...
aku akan diam sebentar untuk mengurai cerita di matamu...
aku akan melakukannya sepuluh menit dalam hitungan waktu yang berjalan.

Jika waktu berhenti, Sayang...
aku akan tersenyum dan tak bergeser semili pun dari sampingmu meski kita tak saling tatap...
aku akan melakukannya selama satu jam dalam hitungan waktu yang berjalan.

Jika waktu berhenti, Sayang, aku akan menolehkan wajahku, dan memandangi separuh wajahmu yang mungkin saat itu akan mulai disesaki keriput...
aku akan melakukannya selama sepuluh jam dalam hitungan waktu yang berjalan.

Jika waktu berhenti, Sayang...
aku ingin kita berangkulan dan menutup mata kita... agar tahu bahwa kita telah jauh melangkah bersama, kita telah dalam saling memahami...
aku akan melakukannya selama satu hari penuh dalam hitungan waktu yang berjalan.

Jika waktu berhenti, Sayang...
aku akan memohonmu untuk tetap tinggal...
aku akan melakukannya seumur hidupku dalam hitungan waktu yang berjalan.

Jika waktu berhenti, Sayang, aku ingin kita lupakan waktu....

Oh, ya, apa? Aku tidak punya waktu lagi ternyata...
maukah kamu pinjamkan waktumu yang berhenti untukku, Sayang...?
pinjamkan aku seumur hidupmu dalam hitungan waktu yang berjalan...

Namun tunggu dulu...
sadarkah kau, Sayang?

Ternyata aku tetap perlu waktu yang berjalan untuk menghitung berapa lama lagi aku masih menginginkanmu.

Ternyata kita tidak butuh waktu yang berhenti, Sayang.




Leave a Reply